Kebal hukum Asen dan Cici, Kapolres belawan diduga terima setoran dari bandar judi

REDAKSI
By -
0

Belawan ,– Terduga bandar perjudian meja ikan – ikan di Wilayah Medan bagian Utara (Belawan) masih belum terungkap oleh Kepolisian setempat. Meski sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban telah instens berkomunikasi kepada wartawan mengenai sejumlah langkah penindakan yang akan dilakukan


Akan tetapi tampaknya membersihkan aktivitas ilegal di wilayah bagian medan utara masih hanya sebatas wacana dan sulit terlaksana.

Pasalnya, sejak di informasikan kepada AKBP Janton Silaban tentang hasil investigasi kru awak media yang berada di Jalan M Basir, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan tepatnya di gang buntu sebelum toko springbad sebelah kanan jalan, ditemui tiga mesin meja ikan – ikan merek (GBM).

Lokalisasi perjudian meja ikan – ikan diwilayah ini disebutkan seorang wanita muda yang belum diketahui namanya itu membeberkan bahwa mesin ketangkasan meja ikan – ikan diduga milik seorang pria keturunan tionghoa bernama ASEN melalui kordinator lapangan bernama Cici maupun Pipit.

” Semuanya mesin ini milik Asen namun dilapangan kordinator Cici sama Pipit ” ujarnya waktu itu.

Mendengar informasi tersebut, kru awak media telah menyampaikan kepada Kapolres Pelabuhan Belawan. AKBP Janton Silaban mengatakan akan melakukan penindakan operasi gabungan bersama TNI, Polri kata AKBP Janton Silaban jebolan Angkatan Polisi (Akpol) 2003, saat itu.

Sayangnya hingga Jumat (26/07/2024) tidak ada kelanjutan operasi yang dimaksud. Terbukti nama terduga bandar mesin ikan – ikan hingga saat ini belum juga tersentuh oleh hukum.

Usut punya usut, ternyata lokasi mesin ketangkasan meja ikan – ikan disebut – sebut milik Asen tidak hanya satu tempat saja. Di Jalan Yos Sudarso di dalam sebuah ruko juga terdapat 4 mesin meja ikan – ikan yang luput dari penindakan petugas kepolisian setempat meski dampak yang ditimbulkan ditengah – tengah masyarakat mulai dari keresahan warga hingga munculnya beragam aksi kejahatan dampak negatif dari kecanduan judi.


Sementara itu, dalam siaran resminya, Presiden Jokowi juga telah menghimbau agar masyarakat tidak bermain judi offline maupun online. Hal ini merespons maraknya judi online hingga menewaskan seorang polisi usai dibunuh istrinya yang juga seorang polisi baru – baru ini


“Secara khusus saya ingin sampaikan jangan judi, jangan judi, jangan berjudi, baik secara offline maupun online,” kata Jokowi dikutip dari keterangan Press Release di Sekretariat Presiden, Rabu, 12 Juni 2024 lalu.


Diketahui, pemerintah pusat, maupun kepolisian sudah menyatakan perang terhadap kejahatan perjudian.


Begitu juga instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memerintahkan jajaran Mabes Polri hingga Polda untuk memberantas aktivitas judi, baik perjudian konvensional maupun online, termasuk pihak yang membekingi.


“Tidak hanya para pemain dan bandar saja, namun juga pihak yang mem-backing di belakangnya serta melakukan pemblokiran situs-situs judi online” sebagaimana dikutip dari siaran resminya. 


Darma
Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)