DELI SERDANG ,- Sanjaki Agusrianto (9) sedih bukan kepalang bahkan trauma serta kondisinya linglung diduga akibat usai di aniaya seorang guru.
Ditemui dikediamannya, Rabu (8/5/2024) sore mengungkapkan, peristiwa dialami Sanjaki Agusrianto anak pasangan Rudi Hermanto (41) dan Julita (36) Warga Dusun Karya Desa Aras Kabu Kabupaten Kecamatan Beringin kabupaten Deli Serdang itu bermula pada Pada Sabtu (4/5/2024) lalu.
Ceritanya, kalau itu Sanjaki Agusrianto terpeleset dan terjatuh di ruang kelas tempatnya belajar.
Detik berikutnya, Arkan dan beberapa temannya diantaranya bernama Zaki menarik - narik celana Sanjaki Agusrianto diduga akan ditelanjangi.
Tak terima diperlakukan demikian, Sanjaki Agusrianto berdiri lalu memukul Arkan .
Singkat cerita, jam istirahat pun tiba. Kemudian, para murid pun keluar dari ruangan.
Selanjutnya, di bagian belakang sekolah tersebut, Arkan telah menunggu Sanjaki Agusrianto.
Pada kesempatan tersebut, perkelahian pun tak terelakkan.
Tak ayal, kejadian tersebut pun terendus ke pihak sekolah.
Sanjaki Agusrianto, Arkan dan beberapa murid lainnya dikumpulkan ke sebuah ruangan sekolah oleh guru sekolah disana.
Salah seorang guru berinisial EM menampari (Memukuli) bagian muka (Wajah) Sanjaki Agusrianto.
Akibatnya, Sanjaki Agusrianto murid SD yang duduk dibangku kelas IV SDN 105346 Aras Kabu Kecamatan Beringin tersebut memar dan lembam.
Sepulang sekolah dan saat tiba di rumah, Sanjaki Agusrianto diam seribu bahasa serta tidak bercerita peristiwa yang menimpanya.
Penasaran, oleh ibunya (Julita) kemudian mencari tau kenapa anaknya murung dan hanya diam bahkan seperti gelagat orang ketakutan.
Beruntung, berkat keterangan sepupunya Sanjaki Agusrianto, ibunya tau kejadian menimpa anaknya dan langsung membawanya berobat ke Kelinik Pratama Hasana Husada.
"Sedih kali kami bang. Anak kami ditanpari gurunya hingga jadi kayak orang linglung. Ini harus ada penindakan sama gurunya itu bang. Kami mau gurunya itu pindah dari sekolah karena anak kami trauma bang. Kalau enggak gurunya yang pindah, anak kami yang kami pindahkan tempatnya bersekolah. Kalau nanti diadukan pun nanti, kalahnya kami bang. Kami orang lemah enggak ngerti delik - delik hukum. Kami hanya berharap ada orang yang membantu kami menyelesaikan masalah yang menimpa kami ini", ucap Julita sedih.
Ditambahkan Julita, guru bersangkutan yang belakangan diketahui adalah ibunya Arkan telah datang ke rumah mereka.
"Tadi gurunya itu bersama suaminya sudah datang kerumah. Namun kami enggak jelas tujuannya. Kalau dibilang niat berdamai, bukan seperti itu orang minta berdamai. Entahlah bang", ujarnya.
Sementara itu, sejauh ini oknum guru sekolah dimaksud, guna keperluan konfirmasi, belum berhasil ditemui.
Pun begitu, Kepsek Rinti Febrieny S.Pd SDN 105346 Aras Kabu Beringin, saat sejumlah wartawan berusaha menemuinya, tidak berada diruang kerjanya. Beberapa guru mengatakan, sang kepsek sedang berada di luar.
Tim
Posting Komentar
0Komentar